Semua pasukan pemerintah Somalia yang akan dilatih oleh pasukan Uni Eropa di barat daya Uganda akan dimonitor untuk menghindari mereka memihak pada mujahidin saat mereka pulang ke rumah.

Kolonel Gonzalez Elul, Komandan Misi Uni Eropa untuk Somalia dan Letjen Katumba Wamala Panglima Angkatan Darat Uganda mengatakan pada hari Selasa (4/5) bahwa AMISOM akan memastikan bahwa pasukan tetap fokus dalam menstabilkan negara Tanduk Afrika yang dilanda konflik berkepanjangan tersebut.

"Waktu mereka mendarat kembali di Mogadishu, mereka memiliki sekitar dua bulan mentoring oleh pasukan AMISOM sehingga membantu mereka untuk tetap bugar dan juga tetap fokus pada misi," kata Wamala.

Elul mengatakan bahwa 2.000 tentara pemerintah Somalia yang akan dilatih di kamp Bihanga di kabupaten Ibanda Uganda barat daya telah diperiksa untuk memastikan loyalitas mereka. Kloter pertama yang terdiri dari 250 tentara tiba di Uganda pada Selasa.

"Semua orang-orang ini telah melalui mekanisme pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat," katanya.

Tidak sedikit pasukan pemerintah Somalia telah membelot pada Harakah Al Shabaab Mujahidin.

Wamala mengatakan keprihatinannya mengenai penggajian pasukan dan jaminan yang diberian oleh negara-negara yang ikut campur di Somalia.

Pelatihan tersebut yang diperkirakan berakhir bulan Juni tahun depan merupakan bagian dari upaya internasional untuk membangun kapasitas tentara pemerintah Somalia untuk 'menstabilkan' negara yang telah terlibat dalam kekacauan sejak jatuhnya kekuasaan militer Mohammed Siad Barre pada tahun 1994.

Lebih dari 4.000 pasukan penjaga perdamaian AU dari Uganda dan Burundi telah dikerahkan di Somalia.

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar