Setelah beberapa hari asyik 'bermain' di Twitternya, Presiden sosialis Venezuela, Hugo Chavez seolah membantah tuduhan bahwa memanfaatkan teknologi adalah sikap 'kapitalis'. "Ini adalah senjata rahasiaku," ujar Chavez sambil menunjukkan produk RIM tersebut pada sebuah stasiun TV lokal. "Beberapa orang mengkritik dan menghina saya. Tapi saya tak peduli. Ini adalah alat koneksi dengan dunia. Bukan masalah kapitalis atau sosialis, tapi tergantung bagaimana kamu memanfaatkan teknologi, " tambahnya.

Seperti dikutip detikINET dari Business Week, Jumat (30/4) Chavez saat ini sedang meningkatkan citranya menjelang kongres pemilu September mendatang. Ditengah ketidaksetujuan publik terhadap cara pemerintah Venezuela menangani ekonomi dan krisis listrik, Chavez pun mulai memanfaatkan teknologi.

Ia akhirnya bergabung dengan para pemimpin dunia lain, yang telah hadir dahulu di situs jejaring sosial Twitter. Seperti, Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Israel Netanyahu, dan Presiden Cile Sebastian Pinera.

"Internet bukan milik kaum borjuis saja. Ini digunakan untuk wadah adu ideologi. Saya hanya salah satu penikmat teknologi. Akun saya bertambah 200 pengikut setiap menitnya, telepon saya berdering terus menerus sampai harus diletakkan didekat es untuk mendinginkannya," ujar Chavez sembari membanggakan BlackBerry-nya.

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar